Media Belajar Bersama ~ Gak ada yang lebih keren dari orang yang mengejar impiannya

Jumat, 11 November 2022

Sejarah Hukum [11-10-2022]

Pada dasarnya dalam Hukum Adat Bali di kenal dua bentuk perkawinan yaitu: perkawinan biasa dan perkawinan nyentana. Dalam perkawinan biasa pihak perempuan diajak kerumah pengantin laki- laki. Sedangkan perkawinan nyentana si gadis tidak meninggalkan rumahnya dan ikut suaminya, tetapi suaminyalah yang ikut istrinya. Perkawinan semacam ini biasanya dilakukan jika dalam suatu keluarga tidak memiliki anak laki-laki (Windia, 2014). Sistem perkawinan tersebut berkaitan erat dengan system kekerabatan masyarakat Hindu di Bali yang patrilenial (garis keturunan lakilaki atau purusa). Dalam sistem patrilineal silsilah keluarga ditarik darai garis keturunan bapak. Dalam sistem kekeluargaan yang patrilenial ini, ketiadaan anak laki-laki sering menjadi persoalan yang serius terkait dengan sistem perkawinan yang akan dilaksanakan

Dulu sebelum program Keluarga Berencana di canangkan di Peovinsi Bali, biasanya dalam keluarga Bali memiliki anak lebih dari dua orang, umumnya mereka memiliki empat orang anak (Wayan, Made, Nyoman, dan Ketut). Akan tetapi setelah program KB sukses dilaksanakan di Provinsi Bali terjadi perubahan pandangan dalam masyarakat Bali, punya anak dua sudah dianggap cukup, laki perempuan sama saja. Sehingga dewasa ini pasangan suami istri dalam masyarakat Bali kebanyakan hanya memiliki putra dua orang bisa anak laki–laki saja dan juga bisa perempuan saja ke duanya. Bahkan tidak jarang pula pasangan 


Hai .. kita kuliah lagi Gaess ... masih seputar Sejarah Hukum .. kali ini kita diskusi tentang Hukum Adat ya Gaess .. salah satunya Hukum Nikah .. Fokus 👀










Dosen Pengajar : Dr. I Gusti Ayu Manik Silvia Dewi, A.Par.,S.H., M.Kn.

Download materi ajar Klik Sini !


.. suami istri hanya memiliki anak hanya satu orang. Bisa anak laki–laki atau hanya anak perempuan saja. Jika dalam satu keluarga hanya memiliki satu anak perempuan, jalan keluar yang dilakukan oleh keluarga ini jika anaknya menikah biasanya memilih bentuk perkawinan nyentana agar keluarganya bisa berkelanjutan. Akan timbul persoalan jika anak perempuan tersebut pacarnya (calon suaminya) adalah berasal dari keluarga yang hanya memiliki satu putra laki-laki, tentu keluarga dan anak laki-laki ini tidak bersedia nyentana ke keluarga calon istrinya, karena keluarga inipun perlu memiliki keturunan guna melanjutkan garis keturunannya. Lalu jalan apa yang harus dilakukan oleh keluarga yang menghaapi persoalan seperti itu? Ketika muncul persoalan seperti itu maka, alternatifnya yang dipilih oleh masayarakat Hindu di Provinsi Bali adalah dilakukan perkawinan Pada Gelahang yaitu perkawinan yang menetapkan status purusa kepada ke dua mempelai. 

Dewasa ini terhadap bentuk perkawinan pada gelahang masih terjadi pro kontra dalam masyarakat Bali, baik tetang pelaksanaan maupun implikasi terhadap bentuk pekawinan pada gelahang ini, satu pihak ada yang setuju dengan perkawinan pada gelahang dipihak lain ada yang tidak setuju. Yang setuju menyatakan bahwa perkawinan pada gelahang adalah perkawinan yang dilangsungkan adalah sesuai dengan ajaran Agama Hindu dan Hukum Adat Bali (Windia 2014), dipihak lain yang tidak setuju mengatakan bahwa perkawinan pada gelahang tidak sesuai dengan ajaran Agama Hindu dan hukum Adat Bali. Perkawin pada gelahang adalah perkawinan yang bertentangan

Dengan prinsif-prinsif dasar ajaran Agama Hindu karena mengawinkan antara purusa dengan purusa. Pasal 2 Ayat (1) Undang Undang No 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan menyatakan bahwa perkawinan itu sah jika dilaksanakan menurut hukum Agamanya masing-masing. Umat Hindu harus menggunakan Hukum Hindu dalam perkawinannya. Artinya sahnya pekawinan bagi umat Hindu jika perkawinannya dilakukan tidak bertentangan dengan Hukum Agama Hindu. Pro kontra ini tentu tidak bisa dibiarkan, karena akan membingungkan masyarakat Hindu di Bali terhadap fenomena perkawinan pada gelahang, oleh karena itu perlu dicarai jalan keluarnya. Perkawinan pada gelahang yang secara sosiologis telah dilakukan namun secara filosofis dan yuridis masih banyak keraguan di dalamnya. Oleh karena itu penelitian tentang perkawinan pada gelahang dari persfektif Hukum Hindu perlu dilakukan. Apakah perkawinan pada gelahang sesuai dengan Hukum Hindu atau bertentangan dengan Hukum Hindu?


Sumber tulisan:

REPO UNHI

diakses pada tanggal 12 November 2022

Foto oleh Pixabay 

Share:

Jumat, 04 November 2022

Sejarah Hukum [5-11-2022]

Sejarah hukum gaess .. tapi kali ini beda cerita. Dosennya ganti .. jadi banyak warna .. bahasan tambah luas .. masih ingat kan ? sejarah hukum adalah cabang ilmu hukum yang menelaah sejumlah peristiwa hukum dari zaman dahulu yang disusun secara kronologis. Sejarah hukum menjelaskan perkembangan hukum untuk memperoleh pemahaman tentang apa yang berlaku sebagai hukum di masa lampau.


Sejarah hukum mengungkapkan dan memberikan suatu indikasi dari mana hukum tertentu berasal, bagaimana posisinya sekarang, dan hendak ke mana perkembangan hukum tersebut; Mengungkapkan fungsi dan efektivitas dari lembaga hukum tertentu.


Lalu apa tujuan belajar sejarah hukum? 

Untuk mengetahui bagaimana proses dari terbentuknya hukum yang sekarang ini berlaku berlaku di suatu masyarakat, sehingga dapat mengetahui arah dan tujuan mengapa hukum itu dibuat.


Dosen : Dr. I Gusti Ayu Manik Silvia Dewi, A.Par.,S.H., M.Kn.










Untuk download materi Klik Sini !


Foto oleh Min An

Share:

Sejarah Hukum UTS [4-11-2022]

Hari ini kita Ujian Tengah Semester (UTS) gaess. INDONESIA MENGANUT SISTEM HUKUM Eropa Kontinental (civil law system), eksistensi peraturan perundang-undangan sangatlah penting, karena bila dikaitkan dengan asas legalitas yang berarti setiap tindakan pemerintah harus memiliki dasar pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 


Dalam posisi seperti ini Pancasila merupakan suatu dasar nilai serta norma untuk mengatur pemerintahan dan negara. Pancasila ditempatkan sebagai sumber dari segala sumber hukum negara.


Klik sini untuk download soal ujian


Photo by cottonbro studio

Share:

Jumat, 28 Oktober 2022

Sejarah Hukum [29-10-2022]

Hukum nasional ialah hukum yang berlaku secara eksklusif dalam wilayah suatu negara berdaulat.

Apa saja hukum nasional Indonesia?

Sebagai negara hukum, Indonesia menganut tiga sistem hukum sekaligus yang hidup dan berkembang di masyarakat yakni sistem hukum civil,sistem hukum adat, dan sistem hukum Islam. Ketiga sistem hukum tersebut saling melengkapi, harmonis dan romantis.

Ada 5 jenis-jenis hukum berdasarkan sumbernya, yakni hukum undang-undang, hukum kebiasaan, hukum traktat, hukum yurisprudensi, dan hukum ilmu. Berikut adalah penjelasan penggolongan hukum menurut sumbernya : Hukum Undang-Undang.

Dosen: Dr. I Wayan Sucana Aryana. S.E, S.H.,M.H.

Untuk download materi Klik Sini

----------------------------------------------------------------------










Share:

Sejarah Hukum [28-10-2022]

Sore ini kita belajar sejarah hukum gaess. Sejarah hukum adalah cabang ilmu hukum yang menelaah sejumlah peristiwa hukum dari zaman dahulu yang disusun secara kronologis. Sejarah hukum menjelaskan perkembangan hukum untuk memperoleh pemahaman tentang apa yang berlaku sebagai hukum di masa lampau. Hukum sendiri terbentuk karena adannya beberapa kepentingan manusia yang berbeda antara satu dengan yang lainya sehingga butuh sebuah fasilitator untuk menjembatani kepentingan satu dengan yang lainya agar dapat tercipta keadilanKenyataan ini menjadikan manusia mulai berpikir secara rasional.

Adapun tahapan sejarah tata hukum di Indonesia, yakni:masa prapenjajahan, masa penjajahan Belanda, masa penjajahan Jepang dan masa kemerdekaan.

Tata hukum Indonesia ditetapkan oleh masyarakat hukum Indonesia sejak lahirnya Negara Indonesia yaitu pada 17 Agustus 1945. Pada saat berdirinya Negara Indonesia terbentuklah tata hukumya, hal ini dinyatakan dalam: Proklamasi Kemerdekaan “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan Kemerdekaan Indonesia”.

Dosen: Dr. I Wayan Sucana Aryana. S.E, S.H.,M.H.

Untuk download materi Klik Sini

----------------------------------------------------------------------







Foto oleh Artem Podrez 
Share:

Jumat, 14 Oktober 2022

UTS Teori Hukum [15-10-2022]

Hari ini kita UTS Teori Hukum gaess .. jadi gak ada kuliah .. 


baca soal, jawab lalu kirim via google classroom .. semangat !!!

Untuk soal ujian langsung download di sini !




Photo by Vlada Karpovich

Share:

Jumat, 07 Oktober 2022

Teori Hukum [7-10-2022]

Cihuy hari ini kita di kelas Teori Hukum Gaess .. 

Kita belajar apakah ilmu hukum itu ? .. mengenal istilah dan pengertian hukum ? .. sifat ilmu hukum ? .. jenis ilmu hukum ? ..lapisan ilmu hukum ? .. hubungan antar lapisan ilmu hukum (Dogmatika, Terori dan Filsafat Hukum) ? .. serta Paradigma ilmu hukum ?


Yuk kita diskusi dengan Dr. I W P Sucana Aryana, S.E, S.H., M.H.

Untuk download materi Klik Sini
 


Foto oleh Leah Kelley: https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-fokus-selektif-wanita-memegang-buku-373465/

 

 

 

 

 

  


 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 


 

 

 

 

 

 

 

 

Foto oleh Leah KelleyFoto oleh Leah Kelley: https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-fokus-selektif-wanita-memegang-buku-373465/Foto oleh Leah Kelley: https://www.pexels.com/id-id/foto/fotografi-fokus-selektif-wanita-memegang-buku-373465/

Share:
Jasaview.id

Arsip Blog

https://www.tiket.com/?twh=28335430

https://www.canva.com/join/tgg-czw-mlw

https://www.easycash.com/?twh=28335430

https://www.tokopedia.com/?twh=28335430

https://scholar.google.com/citations?user=sSo15lEAAAAJ
https://www.mendeley.com/?interaction_required=true
https://www.turnitin.com/
https://sinta.kemdikbud.go.id/
Web Hosting
https://unr.siakadcloud.com/gate/login